
SEMINAR PARENTING Ahad, 02 April 2017
Rahasia Mendidik Anak Sebagai Manusia
bersama :
Ust. Suhadi Fadjaray
“ Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
“Bukankah Aku ini Tuhanmu?”. Mereka menjawab: ‘Betul Engkau Tuhan Kami, kami menjadi saksi.”(Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “ Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap Ke-Esa-an Tuhan”.
(Al- a’raaf, 172)
TAAT. Begitulah kata yang tepat untuk ruh anak kita saat ditiupkan ke janin yang dikandung calon ibunya. Dia tidak pilih-pilih ayah, tak pilih-pilih bunda. Tunduk dan taat pada keputusan-Nya sebab dia memang terikat dengan perjanjian-Nya untuk senantiasa menghamba pada-nya semata.
DUNIA ini hakikatnya bagaikan tempat berladang, bercocok yang hasilnya dipanen kelak di negeri akhirat. Sebuah deskripsi yang cerdas bernas: ladang bercocok tanam sebagai analog tempat melakukan amal ibadah dan amal kebajikan. Jika istilah itu kita sematkan dalam dunia pendidikan, maka keluarga dan sekolah tentu menjadi media bercocok tanam kemuliaan agar kelak kita panen raya generasi pembangun negeri berperadaban tinggi, generasi yang tak hanya bermanfaat di dunia, namun juga menjadi amal baik pemberat timbangan saat kita pulang ke akhirat.
KARENA itu Ayah dan bunda, sepantasnyalah kalau kita katakaan bahwa setiap anak berhak atas masa depan terbaik untuk hidup di dunia, terlebih di akhirat. Itu sebabnya mereka berhak atas pendidikan yang terbaik pula dari guru-guru mereka, terlebih dari para orang tua, Jangan jadikan anakmu sebagai ayam aduan. Diadu dan dibandingkan dengan anak yang lain. Ketahuilah, sesungguhnya anak dilahirkan semuanya dalam kedaan cerdas. Mereka akan cerdas secara akademik atau non akademik. Maka motivasi dan stimulasilah mereka agar kecerdasan dan bakat mereka keluar yang bisa menjadi jalan menuju kemaslahatan hidup mereka, dunia dan akhirat.
SEKOLAH dengan kurikulum Nasional, bahkan sekolah dengan kurikulum Internasional, dimana sudah pasti lebih mahal, namun sesungguhnya ada sekolah yang seharusnya lebih mahal daripada sekolah – sekolah dengan kurikulum internasional manapun, yaitu Sekolah Islam dengan kurikulum Islam, yang mendidik manusia sebagai manusia, dimana pendidikan dengan kurikulum yang mempersiapkan manusia tidak hanya siap menghadapi dan menjalani hidup di dunia tetapi juga hidup di akhirat. Oleh karena itu, mari bangga menjadi guru/ karyawan yang berjuang di lembaga pendidikan islam, karena yang kita persiapkan adalah generasi Islam yang tangguh dunia dan akhirat.
KURIKULUM islam, ketika dimanajemenkan dengan baik maka akan melahirkan pejabat – pejabat manusia, orang tua manusia, dan generasi – generasi manusia lainnya.
SEBAB, hidup di dunia akan menjadi “kenangan” yang dipertanggungjawabkan. Maka, jika maut sudah datang menjemput segala-galanya menjadi tidak berarti. Segala-galanya kecuali tiga hal saja, yakni amal jariah, ilmu yang bermanfaat, anak shalih yang mendo’akan. ( apakah HR. Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa’I dan Ahmad)
SAATNYA kita mulai menata diri: memeriksa apakah pengasuhan kita berkualitas iman. Kalimat perintah dan larangan kita, sudahkah selaras dengan perintah dan larangan Allah. Ridha orang tua, kemarahan orang tua, sudahkah selaras dengan ridha dan kemarahan-Nya.
Ridha Allah terletak pada ridla orang tuanya.
Kemarahan Allah terletak pada kemarahan kedua orang tua
(HR Al Tirmidzi)
Leave us a Reply