Sejarah Majalah dan Perkembangannya di Indonesia
Secara umum, majalah adalah kumpulan berita, artikel, cerita, hingga iklan yang dicetak dalam lembaran kertas kemudian dijilid menjadi bentuk buku, dengan diterbitkan secara berkala, biasanya seminggu sekali, dua minggu sekali atau bahkan satu bulan sekali.
Berbicara mengenai majalah pertama yang terbit di dunia, itu ada banyak sumber yang berbeda-beda. Berdasarkan suatu literatur, majalah pertama yang terbit di dunia adalah Gentleman’s Magazine pada tahun 1731 yang kala itu terbit di Inggris. Majalah bertajuk Gentleman’s Magazine ini berisikan berbagai topik, mulai dari sastra, fiksi, humor, essai politik, musik, biografi tokoh, hingga kritisisme.
Sejarah perkembangan majalah sebagai media massa di Indonesia, dimulai pada zaman penjajahan Belanda. Pada tahun 1853, majalah yang terbit di Indonesia pertama kali memiliki tajuk Tijdschrift voor Indische Taal- Land En Volkenkunde (disingkat TGB) yang diterbitkan oleh Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Ikatan Kesenian dan Ilmu Batavia) pada masa penjajahan Belanda di Indonesia.
Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Ikatan Kesenian dan Ilmu Batavia) adalah sebuah lembaga kebudayaan yang berpusat di Batavia pada tahun 1778. Majalah ini jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia memiliki arti “Kebebasan & Antropologi Hindia-Belanda”.
Sejarah Majalah Zaman Sebelum Kemerdekaan Indonesia
Sebelum kemerdekaan Indonesia tahun 1945, ternyata sudah banyak majalah yang diterbitkan oleh pihak Indonesia. Sebut saja majalah Soewara Moehammadijah, majalah Adil, dan majalah Daulat Ra’jat.
Perlu diketahui bahwa Majalah Soewara Moehammadijah ini diterbitkan dalam bahasa dan aksara Jawa, yang terbit di Yogyakarta sejak tahun 1915 dan masih diterbitkan oleh Muhammadiyah sampai sekarang lho…
Pada kala itu, rata-rata majalah diterbitkan dengan konten khusus, misalnya khusus membahas konten politik atau agama Islam. Sebut saja majalah bertajuk Daulat Ra’jat yang memiliki konten khusus politik. Bahkan ada juga salah satu edisinya yang cukup terkenal adalah edisi 31 September 1931 yang memuat tulisan-tulisan Moh. Hatta dan tokoh-tokoh pergerakan nasional lainnya.
Sejarah Majalah Zaman Kemerdekaan Indonesia 1945
Pada kemerdekaan Indonesia tahun 1945, juga terbit sebuah majalah yang dipimpin oleh Markoem Djojohadisoeparto dan Ki Hajar Dewantara, yakni bertajuk Pantja Raja, terbit di Jakarta dengan waktu satu bulan sekali.
Lalu, di daerah Ternate, juga terbit sebuah majalah mingguan bertajuk Menara Merdeka yang berisikan konten berupa berita-berita dari Radio Republik Indonesia. Majalah Menara Merdeka ini terbit pada bulan Oktober 1945 oleh Arnold Mononutu dan Dr. Hassan Missouri. Pada waktu yang sama, di daerah Blitar juga terbit sebuah majalah khusus berbahasa Jawa dengan tajuk Djojobojo dan Obor (Suluh).
Awal kemerdekaan, Soemanang S.H menerbitkan sebuah majalah bertajuk Revue Indonesia yang bertujuan untuk menghancurkan sisa-sisa kekuasaan Belanda di Indonesia. Tidak hanya itu saja, majalah ini juga berusaha mengobarkan semangat perlawanan rakyat terhadap bahaya penjajahan, serta menempa persatuan nasional untuk keabadian kemerdekaan bangsa dan penegakan kedaulatan rakyat.
Sejarah Majalah Zaman Orde Lama
Pada kala Orde Lama, terdapat pedoman resmi untuk para penerbit surat kabar dan majalah yang ada di Indonesia. Dalam pedoman resmi tersebut, intinya adalah surat kabar dan majalah wajib menjadi pendukung, pembela, sekaligus alat penyebar “Manifesto Politik” bagi program pemerintah.
Namun sayangnya, pada masa ini justru majalah tidak begitu berkembang, bahkan yang terbit juga relatif sedikit. Salah satu majalah yang paling eksis pada era Orde Lama adalah bertajuk Star Weekly.
Sejarah Majalah Zaman Orde Baru
Sejalan dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang kian membaik, maka perkembangan majalah pun juga semakin pesat. Pada era Orde Baru, kira-kira lebih dari 10 majalah terbit dengan berbagai tema dan pilihan. Misalnya, terbit sebuah majalah keluarga bertajuk Ayahbunda, Famili, dan lain-lain.
Berikut adalah kategori majalah yang terbit pada zaman orde baru:
- Majalah berita :Tempo, Gatra, Sinar, Tiras
- Majalah keluarga : Ayahbunda, Famili
- Majalah wanita :Femina, Kartini, Sarinah
- Majalah pria :Matra
- Majalah remaja wanita :Gadis, Kawanku
- Majalah remaja pria :Hai
- Majalah anak-anak :Bobo, Ganesha, Aku Anak Saleh
- Majalah ilmiah popular :Prisma
- Majalah umum :Intisari, Warnasari
- Majalah hukum :Forum Keadilan
- Majalah pertanian :Trubus
- Majalah humor :Humor
- Majalah olahraga :Sportif, Raket
- Majalah berbahasa daerah: Mangle (Sunda, Bandung), Djaka Lodang (Jawa, Yogyakarta)
Sejarah Majalah Zaman Digital
Pada saat ini, masyarakat menyebutnya sebagai zaman digital sebab perkembangan jaringan internet yang sangat pesat dan penggunaan smartphone yang semakin canggih, akhirnya memunculkan sebuah inovasi baru untuk majalah, yakni E-Magazine.
E-Magazine atau majalah elektronik adalah sebutan untuk majalah yang berbentuk elektronik dan dapat dibaca melalui smartphone atau laptop, Saat ini, sudah banyak penerbit yang menerbitkan majalahnya dalam dua versi, yakni versi majalah cetak dan majalah elektronik supaya lebih memudahkan pembaca untuk mengaksesnya.
Apa Majalah Tertua di Indonesia?
Tahukah kamu majalah tertua di Indonesia itu majalah apa? Jawabannya adalah Majalah Panjebar Semangat. Majalah ini bahkan sudah beredar sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Wah itu berarti, usia majalah ini sangat tua ya…
Majalah bertajuk Panjebar Semangat ini diterbitkan pada 2 September 1933, yang berarti pada tahun 2022 ini, majalah tersebut berusia 89 tahun. Majalah Panjebar Semangat diterbitkan oleh Dr. Soetomo yang sekaligus merupakan pendiri organisasi Budi Utomo.
Perlu diketahui bahwa organisasi Budi Utomo ini menjadi organisasi yang menandakan era kebangkitan nasional bangsa Indonesia dalam upaya melawan penjajah Belanda pada masa itu.
Majalah bertajuk Panjebar Semangat ini diterbitkan dengan tujuan untuk mengorbarkan semangat kepada masyarakat Indonesia dalam upaya merebut kemerdekaan Republik Indonesia. Saat pertama kali terbit, majalah ini ditulis dalam Bahasa Indonesia, tetapi seiring perkembangannya, majalah ini justru eksis dengan Bahasa Jawa.
Majalah sdamada pertama kali di publish dari edisi pertama sejak Juli 2013 / Ramadan 1434 H sampai sekarang pada periode edisi 18.
Adapun majalah yang sudah terbit dari edisi pertama sampai saat ini.
sumber : https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-majalah/
Leave us a Reply