ENGLISH CAMP KAMPUNG INGGRIS – PARE
21 – 27 DESEMBER 2016
Segala puji hanya tertuju kepada Allah SWT, Rabb Semesta Alam yang tiada banding dan tanding. Sholawat dan salam tercurah kepada manusia paling mulia di sisi Allah SWT, pemimpin para nabi, Rasulullah Muhammad SAW.
Seiring dengan pesatnya kemajuan di segala bidang, memicu semua orang untuk berkarya dan terus berkarya. Sekecil apa pun gagasan yang terbersit di benak kita akan dapat mengubah wajah dunia jika dikelola dengan cermat.
Mendidik anak memerlukan kesungguhan agar menghasilkan generasi– generasi yang tangguh di kemudian hari. SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo selalu kaya akan ide – ide cemerlang dalam mewujudkan visinya yaitu mendidik generasi yang berakhlaqul karimah, cerdas, kreatif,dan mandiri.
Salah satu bentuk perwujudan visi SDAMADA adalah mengadakan kegiatan menyenangkan pada liburan semester 1 tahun pelajaran 2016-2017 yaitu English Camp di Britain English Course, Kampung Inggris Pare, Kediri. Tepatnya tanggal 21 sampai 27 Desember 2017.
English Camp sebenarnya sudah pernah diadakan pada tahun 2012. Teknis yang dilakukan sama dengan tahun ini yaitu mengirim peserta didik dan guru pembelajar ke tempat kursus di Kediri. Selanjutnya, sekitar tahun 2014, pegawai dan peserta SDAMADA mendapat kesempatan untuk mendapatkan pelajaran bahasa Inggris gratis dari siswa –siswa salah satu lembaga kursus bahasa Inggris Pare. Mereka mendapat tugas magang selama dua bulan di SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Jadi, ini sudah kali ketiga kita mengikuti kursus bahasa Inggris dari Pare.
Kali ini SDAMADA mengirim 70 peserta didik, 2 guru pembelajar, dan 4 guru pendamping. Peserta didik dan guru pembelajar mempunyai jadwal khusus dalam belajar.
Materi yang disampaikan mencakup listening (mendengarkan), speaking (berbicara), reading (membaca), writing (menulis), dan grammar (tata bahasa). Dilihat dari waktu yang pendek (1 minggu), memang belum mencukupi untuk mencapai tingkat mahir, tetapi nilai yang ingin didapatkan dari kegiatan ini adalah pesera didik mendapatkan pengalaman yang berharga. Mereka bisa berlibur dengan sesuatu yang bermanfaat, dilatih untuk mandiri tanpa bantuan orang tua. Mereka juga dilatih untuk berinteraksi dengan teman-teman dalam waktu satu minggu, saling menghargai, belajar bersama, tidak egois, dan saling membantu.
Di hari terakhir, ada unjuk kebolehan dalam acara farewell party (pesta perpisahan). Dalam acara ini peserta didik diperbolehkan untuk menampilkan kemampuannya, terutama dalam berbahasa Inggris. Ada speech (sambutan), choir (paduan suara), qiro’ah, poem (puisi), dan drama.
Ada dua tindak lanjut dari kegiatan ini. Pertama, penerapan materi dari English Camp berupa Padang Rembulan English yaitu unjuk kebolehan peserta didik dalam berbahasa Inggris di luar lingkungan SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Kedua, Zona English yaitu praktek berbahasa Inggris di lingkungan sekolah.
Harapan yang ingin dicapai adalah tercipta lingkungan sekolah yang familiar (tidak asing) dengan bahasa Inggris dalam aktifitas sehari-hari.
Namun penting juga kita informasikan adanya pembelajaran hidup ( Live Skill ) yang dialami siswa selama mengikuti kegiatan Englis Camp di Pare Kediri. Seperti halnya tidur bersama teman dalam satu naungan, yang berbeda kelas, berbeda kebiasaan, dan tentunya sangat berbeda suasananya ketika harus berpisah jauh dari orang tua. Ada banyak keunikan yang dirasakan para siswa, tidur sendiri, mkan juga dengan lauk pauk seadanya dalam artian tidak bisa menolak karena adanya ya Cuma itu, jadi ketika tidak sesuai dengan keinginan maka ya tetap harus bisa menerima, karena ketika mereka mempertahankan ego maka yang ada akan kelaparan.
Belum lagi pakaian yang setiap hari mereka selalu dilayani dalam mengurus pakaiannya sendiri, maka ketika berada di Camp tentunya mereka harus mengurusi sendiri pakaiannya, menata pakaian bersih, memisahkan pakaian kotor, dan merapikan pakaiannya sendiri. Walaupun ada fasilitas loundry yang merupakan bagian dari paket biaya kegiatan. Jadi dengan membayar biaya sebesar Rp. 700.000,. ( Tujuh Ratus Ribu Rupiah ) mereka mendapatkan beberapa hal seperti : Biaya Camp, Biaya makan 3 x sehari, Biaya Belajar, Biaya Loundry, Sertifikat, Modul, Kaos, Kendaraan PP.
Namun tidak mudah bagi orang tua yang melepas kepergian anak-anaknya untuk mengikuti kegiatan English Camp. Sehingga rasa kekuatiran itu terasa sangat besar, dikarenakan usia mereka yang relatif masi kecil-kecil. Dengan demikian banyak sekali permintaan atas pengawasan yang cukup besar terhadap putra putri mereka. Mulai dari makan, tidur, minum obat, uang jajan, pakaian hilang sekalipun kita guru harus mencari. Belum lagi ketika menghadapi anak yang masi kekanak-kanakan, sehingga setiap malam harus merayu, supaya tidak menangis karena kangen. Tapi anehnya ketika siang hari mereka aman-aman saja seperti yang lain.
Sebetulnya mereka juga tidak seminggu full berpisah dengan orang tua, karena baru beberapahari saja para orang tua siswa sudah banyak yang datang berkunjung , mereka ingin melihat langsung keadaan putra putrinya, ingin melihat langsung kondisi tempat tinggalnya,ingin melihat proses belajarnya, dan banyak lagi yang ingin disaksikan oleh orang tua siswa. Dengan demikian mereka yakin betul bahwa anak-anak dalam kondisi baik , aman, dan terjaga. Sehingga hal ini juga yang akan mempengaruhi para orang tua siswa untuk kembali mengikuti kegiatan yang diselenggarakan pihak sekolah dan menjadi agenda rutin disetiap tahunnya .
Leave us a Reply