BEDAH AKREDITASI 2023
Sambutan pembuka dari Prof. Biyanto, M. Ag, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (Nana Liesdiana) dalam Bedah Akreditasi 2023.
Akreditasi adalah event yang penting untuk perkembangan sekolah. Diharapkan semua sekolah punya concern pada akreditasi. Akhir Maret 2023 adalah awal visitasi akreditasi bagi sekolah – sekolah yang masuk sasaran. Persiapan sekolah-sekolah Muhammadiyah dalam Akreditasi tahun 2023 yang dinaungi oleh Majelis Pendidikan Dasar Dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhamamdiyah jawa Timur serta pendampingan bagi sekolah Muhammadiyah Sejawa Timur dalam kegiatan Bedah Akreditasi (Rabu, 15/02/2023).
“Persiapan akreditasi hendaknya tidak seperti Roro Jonggrang yaitu pekerjaan diselesaikan dalam waktu semalam”. Pernyataan ini disampaikan oleh Dr. Eko Herdiansyah, M. Si, sebagai Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Jawa Timur pada sambutan pengantar Bedah Akreditasi 2023 di Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur pada Rabu, 15 Februari 2023. Disampaikan pula bahwa tujuan dilakukan Bedah Akreditasi 2023 ini adalah agar terjadi kesamaan persepsi dari semua peserta akreditasi.
Dalam opening speech, Prof. Biyanto, M. Ag, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, menyampaikan bahwa pelaksanaan akreditasi sudah berwujud otomasi, dimana semua berbasis pada platform SISPENA (Sistem Penilaian Akreditasi). Maka lembaga pendidikan harus rajin mengupdate diri sekolah pada dapodik. Saat ini, akreditasi bersifat wajib (compulsary) dan sukarela (voluntary). Sekolah yang mendapat akreditasi bersifat compulsary adalah sekolah yang baru mengajukan akreditasi. Sedangkan syarat sekolah dengan sifat voluntary adalah sekolah yang sudah terakreditasi tetapi mengajukan akreditasi kembali untuk mendapatkan status akreditasi yang lebih tinggi atau sudah mendapat status Akreditasi A, tetapi masih ingin menaikkan nilai. Selain itu Biyanto mengatakan bahwa akreditasi seharusnya dipahami sebagai membangun budaya sehingga tidak terjadi serta merta tetapi melalui proses panjang dengan pembiasaan .
Sementara itu, Prof. Isa Anshori, Drs. M.Si., menyatakan bahwa akreditasi dilakukan dalam periode tertentu karena sekolah/madrasah tidak rutin mengisi dapodik/simpatika sesuai SISPENA. Sekolah yang menjadi sasaran akreditasi belum tentu menjadi sasaran visitasi. Sekolah yang menjadi sasaran visitasi adalah yang belum terakreditasi, yang terpantau ada kecenderungan penurunan kinerja dan ada laporan negatif dari masyarakat pada sekolah tersebut.
Peserta dari SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo Bersama Pemateri Dr. Toni Taharuddin, M.SC (Ketua BAN S/M Kemendikbud RI) dan Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur
Leave us a Reply